2015 in review

Asisten statistik WordPress.com menyiapkan laporan tahunan 2015 untuk blog ini.

Berikut ini kutipannya:

Satu kereta gantung di San Francisco mengangkut 60 orang. Blog ini telah dilihat sekitar 1.000 kali di 2015. Jika itu adalah kereta gantung, dibutuhkan sekitar 17 perjalanan untuk mengangkut orang sebanyak itu.

Klik di sini untuk melihat laporan lengkap.

Ini Cerita Kover Keset Kusut Versi Gue

cover-luar-300dpi-1024x640

Sebenernya gue juga nggak ngerti apa maksud Arie Je bikin kover kayak gitu buat bukunya. Sebenernya buku ini akan jadi lebih menarik kalo kovernya pake foto gue lagi pose OOTD di atas keset welcome itu. Tapi jangan deh, nanti bukunya nggak laku gara-gara di kovernya ada muka gue yang absurd. Tapi muka gue nggak absurd banget kok, masih bisa diselamatkan dengan sedikit polesan. Tunggu sebentar, ini kenapa malah jadi ngomongin muka gue. Oke, fokus ke topik utama. Jadi topik utamanya adalah gue mau berimajinasi untuk menjelaskan ilustrasi kover buku Keset Kusut ini.

Dimulai dari cowok berkacamata yang duduk lesehan di depan keset bertuliskan WELCOME. Dia sedang menunggu kehadiran seorang cewek untuk membuat hidupnya lebih berwarna, nggak cuma hitam sama putih doang. Kalian tau kegunaan keset kan? Yap, keset gunanya untuk membersihkan alas kaki yang kotor. Keset cuma diinjek-injek. Setelah seseorang merasa alas kakinya sudah cukup bersih, dia akan pergi tanpa memikirkan nasib si keset yang sekarang jadi kotor. Begitulah setiap harinya, diinjek-injek sampai akhirnya keset itu jadi kusut. Apakah ketika alas kaki itu sudah bersih dan pergi, lalu nggak akan meninggalkan bekas apapun pada keset itu? Ya enggak lah coyy! Semua itu pasti akan ada bekasnya. Bahkan ketika alas kaki yang menyinggahi keset itu sebenarnya bersih, pasti akan tetap meninggalkan bekas entah itu jejak kaki atau apapun yang tertinggal dan akhirnya melekat pada keset itu. Begitu pula dengan hati. Ketika seseorang datang untuk singgah di hati, pasti akan meninggalkan bekas. Semakin banyak yang datang menyinggahi hati, akan semakin banyak bekas yang ditinggalkan dan lama-lama hati itu akan bernasib sama seperti keset welcome. Kusut.

Gue lanjut ke gambar love yang ada dibawah keset welcome. See? Emang kecil sih, tapi kelihatan kok. Gambar love itu terlilit akar menjalar dari pohon besar yang nggak terlihat di kover ini (cuma gue yang bisa lihat karena tulisan ini pake imajinasi gue. Coba kalian pake imajinasi juga, pasti tetep nggak akan kelihatan pohonnya karena emang cuma gue yang bisa lihat pohon itu). Jadi, love yang terlilit akar itu maksudnya, ketika hati udah jatuh di tempat yang membuat dia merasa nyaman, dia akan tetap berada disana bahkan sampai terjebak pada lilitan yang membuat dia nggak akan bisa pergi sebelum ada yang menolongnya.

Hati itu akan terus terlilit bersama ingatan tentang seorang wanita. Ingatan ketika malam mingguan ngapel ke rumah si dia sambil bawa gitar dan nyanyi lagu-lagu yang romantis. Ingatan ketika memandangi bulan dan bintang bersama-sama di teras rumah si cewek. Ingatan ketika dia melambaikan tangan dari teras rumahnya saat si cowok mau pulang. Ingatan ketika suap-suapan makan ikan mas di tepi danau. Ingatan ketika belajar bareng. Ingatan-ingatan itu terus menghantui si cowok dan membuatnya seperti terkubur bersama ingatan itu sampai akhirnya jadi tengkorak. Padahal si cowok ini belum tau gimana sebenernya perasaan si cewek buat dia.

Kemudian datanglah nenek dari cowok tadi. Nenek itu berkata demikian, “Cewek nggak cuma ada satu di dunia ini. Jangan asal kasih hati dengan alasan kamu merasa nyaman sama dia. Coba tanyakan pada dirimu, apakah dia juga merasa nyaman dan mau kasih hatinya buat kamu? Lebih baik kamu segera cari seseorang yang bisa membebaskan hatimu dari jeratan perempuan berambut kepang itu.” Kemudian nenek itu pergi memanjat pohon karena hobi nenek itu adalah tidur siang di atas pohon. Cowok itu merenungkan sejenak perkataan neneknya dan kemudian dia memutuskan untuk mencari seseorang seperti yang dikatakan neneknya tadi.

Cowok itu mau pergi naik sepeda, tapi dia baru ingat ban sepedanya penyok gara-gara nyungsep waktu sepedaan sama si cewek berambut kepang. Lagi-lagi cowok itu kembali pada ingatan tentang si cewek. Kemudian dia pergi berjalan kaki. Ditengah perjalanan, dia melihat monitor komputer rongsok yang pasti udah dibuang sama pemiliknya. Dia melihat lambang merk monitor itu seperti buah apel. Si cowok menyadari ada yang aneh sama monitor itu. Lambang apel di monitor itu terlihat utuh, padahal seharusnya ada bekas gigitan di salah satu sisinya. Sedangkan monitor yang seharusnya utuh, malah justru tidak utuh di salah satu sisinya. Cowok itu berpikir bahwa dunianya saat ini mungkin sedang terbalik karena terlalu banyak memikirkan cewek berambut kepang itu.

Cowok itu kembali meneruskan perjalanannya mencari penolong yang bisa menyelamatkan hatinya yang sampai saat ini masih terlilit bersama kenangan masa lalu. Cowok itu melihat ada tangga yang menjulang tinggi ke langit seakan tak ada ujungnya. Dia pun tertarik untuk menaiki anak tangga satu demi satu yang akhirnya membawa dia pada sebuah roket yang siap meluncur. Kemudian dia menaiki roket itu dan meluncur menuju suatu tempat yang sangat indah. Sesampainya di tempat itu, dia bertemu dengan seorang wanita berkacamata dan si cowok mendekatinya. Cowok itu yakin wanita berkacamata itulah yang bisa menyelamatkan dan membebaskan hatinya.

Ehm, imajinasi gue belum selesai sampai disini. Gue masih akan membahas tentang gambar cumi-cumi dan burung yang ada di kover itu. Udah pada tau kan kalo cumi-cumi punya cara mengeluarkan tinta untuk mempertahankan hidupnya dari serangan musuh? Nah di kover itu ceritanya si cumi lagi mau diserang, terus dia mengeluarkan tinta pekat berwarna gelap untuk menyelamatkan hidupnya. Akhirnya ditulis lah judul buku itu, yaitu Keset Kusut dan nama penulisnya Arie Je di atas tinta pekatnya si cumi. Selain punya kemampuan mengeluarkan tinta pekat, cumi-cumi juga bisa memancarkan cahaya dari tubuhnya. Harapan gue buat buku ini semoga bisa bersinar terang seperti cumi-cumi dan bisa memikat hati setiap orang yang melihatnya. Nggak cuma dilihat sekilas terus ditaruh lagi di rak buku (ini sih gue kalo lagi pengen beli buku tapi nggak punya duit), tapi mengambilnya dan kemudian membawanya ke kasir alias dibeli. Mengenai gambar burung, semoga buku ini bisa terbang tinggi seperti burung alias jadi Best Seller. Mari katakan amin bersama-sama. Amin.

No Title

Memang sakit rasanya menerima bahwa orang yang pernah menyayangiku, kini tak lagi bersikap seperti dulu

Memang hanya penyesalan yang pasti hadir ketika melihat kenyataan bahwa orang yang dulu tak pernah kuanggap, kini bahagia bersama orang lain

Memang terkadang aku harus lebih pandai untuk menyadari kehadiran seseorang yang sebenarnya membawa cinta

Memang aku yang terlalu bodoh dan kurang peka atas sikapmu selama ini

 

Baiklah, kini aku akan belajar untuk lebih menghargai kehadiran setiap orang yang hadir menyapa kehidupanku

Kurelakan dirimu bahagia bersamanya, selamanya.